Demam Kejang


KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA

1.    Definisi Kejang Demam
Demam adalah kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu diatas 38oC. Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu > 38,5C.Akibat tuntutan peningkatan setting tersebut maka tubuh akan memproduksi panas.
Kejang demam (Febrile Convulsion) adalah kejang pada bayi atau anak-anak yang terjadi akibat demam, tanpa adanya infeksi pada susunan saraf pusat maupun kelainan saraf lainnya. Seorang anak yang mengalami kejang demam, tidak berarti dia menderita epilepsy karena epilepsy ditandai dengan kejang berulang yang tidak dipicu oleh adanya demam.
Hampir sebanyak 1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam dan lebih dari sepertiganya dari anak-anak tersebut mengalaminya lebih dari 1 kali. Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan – 5 tahun dan jarang terjadi sebelum usia 6 bulan maupun sesudah 3 tahun.

2.    Gejala kejang demam
Gejalanya berupa :
·        Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba)
·        Kejang tonik-klonik atau grand mal
·        Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam)
·        Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
·        Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
·         Lidah atau pipinya tergigit
·        Gigi atau rahangnya terkatup rapat
·        Inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya)
·        Gangguan pernafasan
·        Apneu (henti nafas)
·        Kulitnya kebiruan.

Setelah mengalami kejang, biasanya :
·        Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih
·        Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) - sakit kepala
·        Mengantuk
·        Linglung (sementara dan sifatnya ringan).

3.     Penyebab kejang demam
Penyebab yang pasti dari terjadinya kejang demam tidak diketahui. Kejang demam biasanya berhubungan dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan kebanyakan terjadi pada hari pertama anak mengalami demam. Kejang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit.
Kejang demam cenderung ditemukan dalam satu keluarga, sehingga diduga melibatkan faktor keturunan (faktor genetik).
Kadang kejang yang berhubungan dengan demam disebabkan oleh penyakit lain, seperti keracunan, meningitis atau ensefalitis.
Roseola atau infeksi oleh virus herpes manusia 6 juga sering menyebabkan kejang demam pada anak-anak. Disentri karena Shigella juga sering menyebabkan demam tinggi dan kejang demam pada anak-anak.

4.    Pencegahan kejang demam
Kejang demam sederhana terjadi saat anak demam. Penyebabnya, kenaikan suhu tubuh mengganggu keseimbangan sel otak, sehingga terjadi pelepasan muatan listrik yang menyebar ke jaringan otak. Saat itulah terjadi kekakuan otot, akibatnya tubuh kejang-kejang. Berikut cara mecegahnya :
·        Beri obat penurun panas, seperti parasetamol, untuk pertolongan pertama demam
·        Kompres hangat dahi, ketiak dan selangkangan –bagian tubuh yang dilewati pembuluh darah besar.
·        Longgarkan pakaian anak, beri banyak minum air putih.
·        Bila suhu badan anak menurun, otomatis risiko kejang menurun.
·        Bila sebelumnya anak pernah kejang demam, beri pengobatan rutin 3-6 bulan. Pengobatan tersebut dievaluasi dengan EEG (electroencephalog-raphy). Jika tidak ada kejang lagi dan EEG bagus, pengobatan dihentikan.

5.    Penanganan kejang demam
Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  • Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping, bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak.
  • Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas.
  • Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
  • Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus.
  • Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit .
  • Setelah kejang berakhir (jika < 10 menit), anak perlu dibawa menemui dokter untuk meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan leher, muntah-muntah yang berat, atau anak terus tampak lemas.