Rss Feed

Final Step MELYATUL HUSNI


UJIAN AKHIR SEMESTER
Nama    : MELYATUL HUSNI
NIM       : 094114105
Kelas     : III. A
   Langkah- langkah mengeksport data:
a.       Buka file GENAP ( sebelumnya file GENAP ini telah saya rename menjadi nama saya sendiri)  dengan program epidata.
b.      Setelah terbuka, kemudian klik file dan pilih close form
c.       Kemudian pilih eksport data dan klik SPSS.
d.      Selanjutnya akan keluar kotak seperti berikut, dan klik open
e.      Selanjutnya klik OK, pada kotak yang tampil selanjutnya.
f.        Tunggu proses pengeksporan, setelah selesai maka data telah selesai di eksport kedalam bentuk SPSS,.
g.       Untuk selanjutnya data dapat diolah dengan menggunakan SPSS. Tapi saat ini data belum tampil dalam bentuk table. Saat ini datamasih tersimpan dalam bentuk syntak.
h.      Untuk menampilkan data dalam bentuk tabel maka dapat dilakukan dengan.
-          Buka program SPSS, pilih open syntak-pilih file(syntak) yang telah dieksport tadi.
-          Atau dapat juga dengan mengklik dua kali di syntak yang telah tersimpan tadi (hasil eksport dari epidata)
-          Kemudian klik run- all, seperti berikut :
-          Setelah di run all, file yang tadinya hanya syntak, maka akan terbuka juga dalam bentuk SPSS Viewer (output) dan SPSS Data Editor.
-          Untuk selanjutnya data dapat diolah dengan menggunakan SPSS Data Editor.

2.       Clening data
Melakukan clening data, sebelumnya untuk variabel numeric telah saya beri batasan yaitu :
a.       Umur ibu : 15- 45
b.      TB ibu : 140- 180
c.       BB ibu : 39.9- 80.1
d.      TD sistol : 99.9 – 170.1
e.      TD diastole : 50.9 – 110.1
f.        Hb : 7.9 -14.1

3.       Lanjutan cleaning data
a.       Untuk melakukan cleaning data sebelumnya dicari data yang missing dengan cara :
-          Klik analyze, kemudian pilih descriptive statistic dan pilih Frequencies dan pilih variabel yang akan dicleaning.
-          Kemudian lihat hasil missing di output. Semua yang missing dihapus dan juga dilihat apakah data yang dientri benar semua ( selain missing), jika ada yang salah dihapus juga.
-          Contohnya untuk menclening pekerjaan ibu pada output saya didapatkan data yang missing ada 10
-          Berarti ada 10 data yang harus dihapus pada variabel pekerjaan ini. Dan semua dan semua data yang lain cocok.

b.      Data yang ada saya cleaning satu persatu : jumlah data awal saya adalah 16287
-          Pertama saya mencleaning semua variabel kategorik
1.      Pengentri
·      Missing : 0
·      Tidak ada pengentri : 699 
·      Sisa : 15.588
2.      Pekerjaan
·         Missing: 10
·         Sisa : 15.578
3.      Pendidikan ibu
·         Missing  : 2
·         Diluar kategori ( 1 dan 5, kategori 0,2,3,4): 4
·         Sisa : 15. 572
4.      Golongan darah
·         Missing :0
·         Diluar kategori : 21
·         Sisa : 15.551
5.      Pernah periksa kehamilan
·         Missing : 0
·         Diluar kategori : 473
·         Sisa : 15078
6.      Pengukuran fundus
·         Missing : 110
·         Yang dihapus hanya yang missing pada yang pernah memeriksakan kehamilan yaitu : 12 data
·         Sisa : 15066
7.      Pemeriksaan TB
·         Missing : 114
·         Yang dihapus hanya yang missing pada yang pernah memeriksakan kehamilan yaitu : 16 data
·         Sisa : 15050
8.      Pengukuran tensi
§ Missing : 100
·   Yang dihapus hanya yang missing pada yang pernah memeriksakan kehamilan yaitu : 2 data
·   Sisa : 15048
9.      Pemberian tablet FE
·         Missing : 100
·         Yang dihapus hanya yang missing pada yang pernah memeriksakan kehamilan yaitu : 2 data
·         Sisa : 15046
10.  Imunisasi TT
·         Missing : 121
·         Yang dihapus hanya yang missing pada yang pernah memeriksakan kehamilan yaitu : 23 data
·         Sisa : 15023
11.  Akseptor KB
·         Missing : 14
·         Diluar kategori : 1
·         Sisa : 15008
12.  Kontrasepsi yang dipakai s/d alasan
·         Disini yang dijadikan missing yaitu : orang yang tidak akseptor KB tetapi memakai salah satu kontrasepsi . dan orang yang akseptor KB tetapi memiliki alasan tidak ber KB.
·         Pencarian data missing dilakukan secara manual ;
·         Data missing yang ditemukan sebanyak : 35
·         Sisa ; 14973
13.  Rencana tempat melahirkan
·         Missing : 69
·         Diluar kategori : 10
·         Sisa ; 14894
-          Selanjutnya saya mencleaning variabel numeric, yang sebelumnya telah saya beri batasan seperti jawaban no 2.
1.       Umur ibu : 15- 45
·         Missing : 63
·         Sisa : 14831
2.       TB ibu : 140- 180
·         Missing : 20
·         Sisa : 14811

3.       BB ibu : 39.9- 80.1
·         Missing : 120
·         Sisa : 14691
4.       TD sistol : 99.9 – 170.1
·         Missing :385
·         Sisa : 14306
5.       TD diastole : 50.9 – 110.1
·         Missing ; 150
·         Sisa ; 14156
6.       Hb : 7.9 -14.1
·         Missing: 94
·         Sisa: 14062
-          Kemudian dibersihkan lagi data bagi yang pernah memeriksakan kehamilan tetapi frekuensi pemeriksaannya 0 yaitu sebanyak 45 data sehiingga sisia akhir data adalah 14017

4.       Analisis univariat untuk salah satu variabel kategorikal
Pekerjaan

5.       Analisis untuk univariat untuk variabel numeric
Untuk hasil selengkapnya klik disini
Jadi, dari tabel dapat dilihat ;
-          Rata- rata umur ibu adalah 27,9 dengan umur minimal 16 tahun dan maksimal 44 tahun
-          Rata- rata TB ibu adalah 158,608 dengan TBminimal 141 dan maksimal 180
-          Rata- rata BB ibu adalah 56,073 dengan BB minimal 40 dan maksimal 80
-          Rata- rata TD sistol  ibu adalah 116.84
-          Rata- rata TD diastol  ibu adalah  81.37.
-          Rata- rata kadar HB  ibu adalah 11.651
-          Rata- rata frekuensi pemeriksaan kehamilan  ibu adalah 4,49

6.      Transform data untuk pekerjaan, pendidikan dan usia resti
Transformasi data telah dilakukan .


7.       Transformasi data untuk IMT
Transformasi data telah dilakukan.

8.       Analisis bivariat
a.   Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan pekerjaan
Langkah kerja analisis bivariat:
·         Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : pendidikan
-     Variable Dependent                               : pekerjaan
·         Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     didik
-     kerja

·         Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     didikè Kategorikal
-     kerja èKategorikal

·         Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji beda proporsi

·      Kelima : uji normality
-       Tidak dilakukan karena tidak ada variabel numerik

·      Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada beda proporsi antara pendidikan dengan pekerjaan pendidikan dengan pekerjaan
-     Hasil : UNTUK HASIL SELENGKAPNYA KLIK DISINI
-     P=  0,00
-     Ho diditolak, berarti ada beda proporsi antara pendidikan dengan pekerjaan pendidikan dengan pekerjaan
·      Ketujuh
-
b.   Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kadar Hb.
Langkah kerja analisis bivariat:
1.   Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : umur
-     Variable Dependent                               :kadar Hb
2.      Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     umur
-     Hb

3.   Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     Umur è Numerik
-     Hb èNumerik

4.    Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji korelasi

5.    Kelima : uji normality
-       Uji normality telah dilakukan. Data tidak normal dan data telah dinormalkan dengan cara di-log kan.

6.       Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada beda proporsi antara hubungan antara umur dengan kadar Hb hubungan antara umur dengan kadar Hb
-     Hasil :
-     P=  0,849
-     Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara umur dan kadar HB ibu.
7.       Ketujuh
-
c.    Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kontrasepsi yang dipilih dalam ber-KB
Langkah kerja analisis bivariat:
·         Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : pendidikan
-     Variable Dependent                               : kontrasepsi yang dipilih dalam ber-KB

·         Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     didik
-     ksepsi

·         Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     didikè Kategorikal
-     ksepsi èKategorikal

·         Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji beda proporsi

·      Kelima : uji normality
-       Tdak dilakukan karena kedua vvariabel adalah kategorik.

·      Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada beda proporsi antara pendidikan dengan kontrasepsi yang dipilih dalm ber- Kb
-     Hasil :
-     P=  0,00
-     Ho diditolak, berarti ada beda proporsi antara pendidikan dengan kontrasepsi yang dipilih dalm ber KB
·      Ketujuh
-
d.   Untuk mengetahui hubungan antara pernah atau tidak dapat tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah ibu hamil
Langkah kerja analisis bivariat:
·         Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : pernah atau tidak mendapat tablet Fe
-     Variable Dependent                               : kadar Hb dalam darah ibu

·         Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     TFE
-     HB

·         Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     TFEè Kategorikal
-     Hb ènumerik

·         Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji T

·      Kelima : uji normality
-        Data telah dinormalkan.
-        
·      Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada beda proporsi antara pernah atau tidak mendapat tablet FE dengan kadar Hb dalam darah ibu
-     Hasil : UNTUK HASIL SELENGKAPNYA KLIK DISINI
-     P=  0,00
-     Ho diditolak, berarti ada  hubungan antara pernah atau tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah ibu.
·      Ketujuh
-
e.   Untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah (sistolik/diastolik) dengan golongan darah
Sistol
Langkah kerja analisis bivariat:
·         Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : tekanan darah sistol
-     Variable Dependent                               : golongan darah

·         Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     TD sistol
-     darah

·         Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     TDsistolè numerik
-     darahèKategorikal

·         Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji  Anova

·      Kelima : uji normality
-       Data tidak normal dan telah dinormalkan.

·      Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada hubunagn antara TD sistolik dengan golongan darah ibu
-     Hasil : UNTUK HASIL SELENGKAPNYA KLIK DISINI
-     P=  0,00
-     Ho diditolak, berarti ada hubungan antara TD sistolik dengan golongan darah ibu
·      Ketujuh
-
Diastole
Langkah kerja analisis bivariat:
·         Pertama : Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
-     Variabel Independent           : tekanan darah diastol
-     Variable Dependent                               : golongan darah

·         Kedua  : Identifikasi field dalam database
-     TD diastol
-     darah

·         Ketiga : Tentukan karakteristik field (K/N)
-     TDdiastolè numerik
-     darahèKategorikal

·         Keempat : Tentukan analisis sementara
Uji  Anova

·      Kelima : uji normality
-       Data tidak normal dan telah dinormalkan dengan cara di logkan.

·      Keenam : Rumuskan hipotesis pengujian pada CI tertentu, uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian)
-     Ho è tidak ada hubunagn antara TD diastolik dengan golongan darah ibu
-     Hasil : UNTUK HASIL SELENGKAPNYA KLIK DISINI
-     P=  0,00
-     Ho diditolak, berarti ada hubungan antara TD diastolik dengan golongan darah ibu
·      Ketujuh

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Madu dan Kulit

Madu tidak hanya baik untuk tubuh ketika dikonsumsi, tetapi juga sangat bermanfaat untuk kulit. Manfaat madu tersebut sudah lama dikenal sejak zaman Cleopatra di Mesir kuno yang digunakan sebagai lotion wajah.

Madu diperoleh dari sari bunga dan mengadung 80 persen gula, dimana sisanya adalah mineral, seperti besi, kalsium, fosfor, magnesium, asam amino. Madu juga mengandung vitamin C, B dan air. Apa saja manfaat madu bagi kesehatan kulit?
  1.  Pelembab
Madu memiliki kualitas sebagai humektan sehingga sering digunakan sebagai pelembab dalam berbagai jenis kosmetik. Madu tidak hanya mengikat air tetapi juga mempertahankan kesehatan kulit dari dalam, sehingga tetap kenyal dan elastis, disamping juga melindungi kulit dari keriput dan kekeringan.
Manfaat madu antara lain :
*Antiseptik
Madu memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang memberikan sifat-sifat penyembuhan. Sifat ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri tertentu dengan memproduksi enzim-hidrogen peroksida sehingga madu dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alami untuk mempercepat penyembuhan luka dan lecet.
* Menyembuhkan eksim
Jenis madu tertentu seperti Manuka mampu menyembuhkan penyakit seperti eksim. Madu dapat mengobati kulit rusak dan mempercepat regenerasi sel-sel kulit sebagai unsur yang terpenting dalam menyembuhkan eksim dan bentuk lain dari dermatitis.
* Mencegah infeksi
Sebuah infeksi kulit yang disebabkan oleh ringworm (cacing gelang) juga dapat diobati dengan menggunakan madu Manuka. Istilah cacing gelang (ringworm) merujuk pada infeksi-infeksi jamur yang berada dipermukaan kulit.
* Anti-penuaan
Madu selalu terkenal karena sifat alami antioksidan yang memainkan peran penting dalam melindungi kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet. Sering terpapar sinar matahari menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini dan bahkan kanker kulit. Madu dapat digunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
* Anti jerawat
Madu dapat melawan infeksi di bawah kulit akibat sumbatan di pori-pori dan menarik kotoran keluar. Madu juga memiliki sifat aktif yang mampu menembus folikel serta membunuh bakteri yang menyebabkan jerawat dan infeksi.
* Penyejuk kulit
Campurkan satu sendok teh madu dengan satu sendok teh minyak sayur dan seperempat sendok teh jus lemon. Ini merupakan campuran kondisioner alami. Untuk menggunakannya Anda bisa menggosokannya ke setiap bagian tubuh Anda yang kering. Biarkan selama 10 menit dan kemudian bilas.
* Perlindungan bibir
Madu dapat digunakan untuk mengatasi masalah bibir pecah-pecah dan keriput, sehingga membuatnya lebih halus dan lembut.
* Pengelupasan kulit
Madu dapat digunakan untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan terluar kulit. Caranya, Anda dapat mencampur satu sendok makan almond dengan madu, dua sendok makan oatmeal kering dan satu sendok teh jus lemon. Setelah itu, pijat lembut campuran ini pada wajah selama 5 menit dan kemudian bilas menggunakan air.

Tips Menjadi Orang Sukses

 Pasti setiap orang ingin sukses. Nah, berikut ini ada beberapa tips menjadi orang sukses :
 
1. Mau Belajar Dalam Segala Hal
Mau belajar dalam segala hal adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas, artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah dan menggunkan internet merupakan bentuk pendidikan pula.
2. Berani Untuk Mengambil Resiko
Orang sukses berani mengambil resiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman, dan mau terus mengambil resiko untuk meraih sukses.
3. Harus Memiliki Rasa Percaya Diri
Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai ketrampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa ketrampilan ini memberi nilai kepada ketrampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
4. Selalu Berpandangan Positif
Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi.
5. Mampu Memotivasi Diri
Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.
6. Mampu Menikmati Pekerjaan
Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tennis atau lapangan golf.
7. Menyelesaikan Tugas Sepenuh Hati
Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-tengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka memanfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.
Itulah beberapa poin penting yang mas arie susilo dapatkan ketika mencari informasi tentang cara dan rahasia menjadi orang sukses :D . Semoga bisa menjadikan anda orang sukses dan berhasil.

Demam Kejang


KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA

1.    Definisi Kejang Demam
Demam adalah kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu diatas 38oC. Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu > 38,5C.Akibat tuntutan peningkatan setting tersebut maka tubuh akan memproduksi panas.
Kejang demam (Febrile Convulsion) adalah kejang pada bayi atau anak-anak yang terjadi akibat demam, tanpa adanya infeksi pada susunan saraf pusat maupun kelainan saraf lainnya. Seorang anak yang mengalami kejang demam, tidak berarti dia menderita epilepsy karena epilepsy ditandai dengan kejang berulang yang tidak dipicu oleh adanya demam.
Hampir sebanyak 1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam dan lebih dari sepertiganya dari anak-anak tersebut mengalaminya lebih dari 1 kali. Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan – 5 tahun dan jarang terjadi sebelum usia 6 bulan maupun sesudah 3 tahun.

2.    Gejala kejang demam
Gejalanya berupa :
·        Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba)
·        Kejang tonik-klonik atau grand mal
·        Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam)
·        Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
·        Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
·         Lidah atau pipinya tergigit
·        Gigi atau rahangnya terkatup rapat
·        Inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya)
·        Gangguan pernafasan
·        Apneu (henti nafas)
·        Kulitnya kebiruan.

Setelah mengalami kejang, biasanya :
·        Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih
·        Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) - sakit kepala
·        Mengantuk
·        Linglung (sementara dan sifatnya ringan).

3.     Penyebab kejang demam
Penyebab yang pasti dari terjadinya kejang demam tidak diketahui. Kejang demam biasanya berhubungan dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan kebanyakan terjadi pada hari pertama anak mengalami demam. Kejang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit.
Kejang demam cenderung ditemukan dalam satu keluarga, sehingga diduga melibatkan faktor keturunan (faktor genetik).
Kadang kejang yang berhubungan dengan demam disebabkan oleh penyakit lain, seperti keracunan, meningitis atau ensefalitis.
Roseola atau infeksi oleh virus herpes manusia 6 juga sering menyebabkan kejang demam pada anak-anak. Disentri karena Shigella juga sering menyebabkan demam tinggi dan kejang demam pada anak-anak.

4.    Pencegahan kejang demam
Kejang demam sederhana terjadi saat anak demam. Penyebabnya, kenaikan suhu tubuh mengganggu keseimbangan sel otak, sehingga terjadi pelepasan muatan listrik yang menyebar ke jaringan otak. Saat itulah terjadi kekakuan otot, akibatnya tubuh kejang-kejang. Berikut cara mecegahnya :
·        Beri obat penurun panas, seperti parasetamol, untuk pertolongan pertama demam
·        Kompres hangat dahi, ketiak dan selangkangan –bagian tubuh yang dilewati pembuluh darah besar.
·        Longgarkan pakaian anak, beri banyak minum air putih.
·        Bila suhu badan anak menurun, otomatis risiko kejang menurun.
·        Bila sebelumnya anak pernah kejang demam, beri pengobatan rutin 3-6 bulan. Pengobatan tersebut dievaluasi dengan EEG (electroencephalog-raphy). Jika tidak ada kejang lagi dan EEG bagus, pengobatan dihentikan.

5.    Penanganan kejang demam
Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  • Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping, bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak.
  • Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas.
  • Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
  • Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus.
  • Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit .
  • Setelah kejang berakhir (jika < 10 menit), anak perlu dibawa menemui dokter untuk meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan leher, muntah-muntah yang berat, atau anak terus tampak lemas.